Pertumbuhan ekonomi sebesar 2% pada kuartal sekarang akan cukup untuk memungkinkan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melanjutkan kenaikan pajak penjualan hingga 10% pada tahun depan, di tunjukan dalam survey Bloomberg News.
Pemerintahan Abe telah mengindikasikan bahwa dia akan membuat keputusan di bulan Desember setelah memeriksa data untuk periode tiga bulan sampai Septemner. Para ekonom dalam survey terpisah memproyeksikan pertumbuhan pada kuartal sekarang akan mencapai level 2.4% pada tingkat tahunan.
Meningkatkan pajak penting untuk Jepang untuk memerangi beban utang publik yang berada di level terbesar di dunia, bahkan jika itu akan melukai rumah tangga berpenghasilan rendah, menurut International Monetary Fund. Tugas Abe adalh menanamkan keyakinan kepada perusahaan-perusahaan dan konsumen untuk mempertahankan belanja mereka setelah pajak di naikan 3% pada bulan April lalu.
“Dia mungkin tidak memiliki kesempatan untu menunda kenaikan pajak,” kata Yuichi Kodama, kepala ekonom di Meiji Yasuda Life Insurance Co. di Tokyo. “Pasar saham sangat mungkin untuk jatuh jika kenaikan pajak di tunda karena investor akan menganggap Abe tidak memiliki kemampuan untuk mendorong ekonomi melalui reformasi fiskal.”
Sebanyak 13 dari 33 ekonom dalam survey mengatakan bahwa ekspansi 2% di perlukan untuk pemerintah untuk naikan pajak penjualan. Angka ini juga berada dalam estimasi median ekonom.
Sementara itu tujuh orang sisanya menunjukkan bahwa level kurang dari 2% akan menjadi cukup, dan enam lainnya menunjukkan bahwa lebel 2.5% atau lebih akan di perlukan dan empat orang lainnya perkirakan Abe akan melanjutkannya terlepas dari apapun hasil pertumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar